Memahami Standar Kompetensi Teknis, Manajerial Dan Sosio Kultural Bagi ASN

 A. Lingkup Standar Kompetensi Apratur Sipil Negara(ASN)

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan maka lingkup standar kompetensi ASN adalah sebagai berikut 

1. Identitas jabatan

a. nama jabatan; 

b. uraian/ihtisar jabatan; 

c. kode jabatan.

2. Kompetensi jabatan

a. kompetensi teknis; 

b. kompetensi manajerial;  

c. kompetensi sosial kultural

3. Persyaratan jabatan

a. pangkat; 

b. kualifikasi pendidikan; 

c. jenis pelatihan; 

d. ukuran kinerja jabatan; 

e. pengalaman kerja

Baca juga : Mekanisme Penyusunan KOSP di Jenjang SMP 

B. Jenis  Standar Kompetensi ASN

1. Standar Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi

2. Standar Kompetensi Jabatan Administrasi

3. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional

C. Siapa Yang Mengikuti Uji Kompetensi 

Guru Pertama /IIIb naik jenjang jabatan  ke  guru muda /IIIc

Guru muda /IIId naik jenjang jabatan ke guru madya /IVa

Guru madya /IV a naik jenjang jabatan ke guru utama IV d

PNS dari instansi lain /bukan jabatan guru ke jabatan guru 

Bagi pengawas sekolah :

Pengawas muda /III dnaik  ke jenjang jabatan  pengawas madya IV a

Pengawas madya /IVa naik ke  jenjang jabatan pengawas utama IV d

Pengawas dari instasi lain /bukan jabatan pengawas sekolah mau menjadi jabatan fungsional pengawas sekolah

Untuk jabatan fungsional keterampilan  

JF terampil /IId ke JF keterampilan mahir /IIIa

JF keterampilan mahir ke jenjang JF keterampilan penyelia 

Selain itu uji kompetensi dilakukan juga untuk jabatan structural misalnya jabatan administrasi ke jabatan pimpinan tinggi 

D. Pengertian Kompetensi teknis , Manajerial dan Sosial Kultutal 


DOWNLOAD PERMENPAN NO. 38 TAHUN 2017

1. Kompetensi Teknis 

adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/ perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan

2. Kompetensi Manajerial 

adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/ perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi

3. Kompetensi Sosial Kultural 

adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.

E. Dasar Standar Kompetensi ASN adalah Kamus Kompetensi  

Kamus kompetensi teknis adalah  daftar jenis kompetensi teknis, definisi kompetensi teknis, deskripsi kompetensi teknis, dan indikator perilaku untuk setiap level kompetensi teknis

Kamus kompetensi manajerial adalah  daftar jenis kompetensi manajerial, definisi kompetensi manajerial, deskripsi, dan indikator perilaku untuk setiap level kompetensi manajerial

Kamus kompetensi sosial kultural adalah  daftar jenis kompetensi sosial kultural, definisi kompetensi sosial kultural, deskripsi, dan indikator perilaku untuk setiap level kompetensi sosial kultural

F. Untuk Menilai Tiga Kompetensi Ini dilihat dengan Pencapaian Level

Level 1 : Paham/dalam pengembangan (awareness/being developed), 

Level 2 : Dasar (basic)

Level 3 : Menengah (intermediate), 

Level 4 : Mumpuni (advance

Level 5 : Ahli (expert)

Level 1: Paham/dalam pengembangan (awareness/being developed), dengan kriteria: 

1) mengindikasikan kemampuan melaksanakan tugas/ pekerjaan teknis sederhana dengan proses dan aturan yang jelas, memerlukan pengawasan langsung/bantuan dari orang lain; 

2) mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang tidak memerlukan pelatihan khusus; 

3) mengindikasikan memiliki pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip teori dan praktek, namun masih memerlukan pengawasan langsung dan/atau bantuan pihak lain; dan 

4) mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri

Baca juga: Mekaisme  Penyusunan KOSP-KTSP 

Level 2 : Dasar (basic), dengan kriteria: 

1) mengindikasikan kemampuan melakukan kegiatan/ tugas teknis dengan alat, prosedur dan metode kerja yang sudah baku; 

2) mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek, dalam pelaksanaan tugas tanpa bantuan dan/atau pengawasan langsung; 

3) mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan pelatihan tingkat dasar; 

4) mengindikasikan kemampuan untuk bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi tangungjawab membantu pekerjaan orang lain untuk tugas teknis yang sederhana.

Level 3 : Menengah (intermediate), dengan kriteria: 

1) Mengindikasikan kemampuan melakukan tugas teknis yang lebih spesifik dengan menganalisis informasi secara terbatas dan pilihan metode untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam tugasnya; 

2) Mengindikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek tanpa bantuan dan/atau pengawasan langsung, dengan kecepatan yang tepat penyelesaian pekerjaan yang lebih cepat; 

3) Mengindikasikan kepercayaan diri dan kemampuan dan menunjukkan kelancaran dan ketangkasan dalam praktek pelaksanaan pekerjaan teknis; 

4) Mengindikasikan penguasan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan pelatihan tingkat menengah; dan 

5) Mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan dapat diberi tangungjawab atas pekerjaan kelompok/tim

Level 4 : Mumpuni (advance), dengan kriteria:  

1) Mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek, konsep/teori dan praktek mampu mendapat pengakuan ditingkat instansi; 

2) Mengindikasikan kemampuan menghasilkan perbaikan dan pembaharuan teknis, metode kerja; 

3) Mengindikasikan kemampuan beradaptasi dengan berbagai situasi, peningkatan kompleksitas dan resiko serta kemampuan memecahkan permasalahan teknis yang timbul dalam pekerjaan; 

4) Mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan mono disipliner/satu bidang keilmuan dan kemampuan melakukan uji kompetensi serta memiliki kemampuan pengajaran serta menjadi rujukan atau mentor tingkat instansi; dan 

5) Mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan pelatihan lanjutan.

Level 5:  Ahli (expert), dengan kriteria: 

1) Mengindikasikan kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek, konsep/teori mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional; 

2) Mengindikasikan kemampuan menghasilkan karya kreatif, original dan teruji; 

3) Menunjukkan inisiatif dan kemampuan beradaptasi dengan situasi masalah khusus, dan dapat memimpin orang lain dalam melakukan kegiatan teknis; 

4) Mengindikasikan kemampuan mampu mengkoordinasikan, memimpin dan menilai orang lain, kemampuan melakukan uji kompetensi, dan kemampuan menjadi pembimbing/mentor; 

5) Mengindikasikan kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan inter, multi disipliner; dan 

6) Mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi rujukan atau mentor tingkat nasional atau internasional

7) Kelompok rencana suksesi (talent pool) aparatur sipil Negara

G. Manfaat Standar Kompetensi ASN Standar Kompetensi ASN menjadi acuan paling sedikit untuk: 

a. Perencanaan aparatur sipil negara; 

b. Pengadaan aparatur sipil negara; 

c. Pengembangan karier aparatur sipil negara; 

d. Pengembangan kompetensi aparatur sipil negara; 

e. Penempatan aparatur sipil negara; 

f. Promosi dan/atau mutasi aparatur sipil negara; 

g. uji kompetensi aparatur sipil negara; 

h. Sistem informasi manajemen aparatur sipil negara; 


Demikian penjelasan ini dan lebih rincinya dapat dilihat pada Permenpan&Rb nomor 17 tahun 2020

Mekanisme dan Penjelasan KOSP Tahun 2023 di Jenjang SD/MI

Kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan dokumen yang memuat seluruh  rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh  penyelenggaraan pembelajaran. Setiap sekolah pada awal tahun ajaran baru wajib melakukan revisi dan menyusun kurikulum baik yang masih menggunakan kurikulum 2013 maupun yang masih menggunakan kurikulum merdeka. Berikut ini akan dijelaskan sistematika kurikulum operasional KOSP pada jenjangh SD, dan untuk KTSP nya dapat menyesuaikan. 

Baca juga : Tanya Jawab Seputar Perangkat Ajar 

KOSP TERDIRI DARI : 6 BAB + HALAMAN AWAL+ LAMPIRAN-LAMPIRAN 


HALAMAN PEMBUKA

BAB  I.  PENDAHULUAN

BAB II.  VISI, MISI DAN TUJUAN 

BAB III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN 

BAB IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 

BAB V . PENDAMPINGAN, EVALUASI & PENGEMBANGAN PROFESIONAL 

BAB VI . PENUTUP 

LAMPIRAN  


HALAMAN PEMBUKA 

Yang dijelaskan dihalam pembuka adalah : 

COVER

HALAMAN IDENTITAS SEKOLAH

HALAMAN VERIFIKASI 

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Setelah halaman pembuka masuk ke bagian pendahuluan dengan susunan sebagai berikut: 

BAB I PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan 

B. Dasar Hukum

C. Prinsip Penyusunan

D. Tujuan Penyusunan

Bagian Bab II disusun sebagai berikut: 

BAB  II VISI, MISI DAN TUJUAN 

A. Visi UPTD SD….   

B. Misi UPTD SD….

C. Tujuan UPTD SD….

Komponen bab III disusun sebagai berikut: 

BAB  III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler 

1. Struktur Kurikulum

a. Fase A  Kelas  I dan II

b. Fase B Kelas III dan IV

c. Fase C Kelas V dan VI

B. Ko-Kurikuler: 

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

1. Kelas I dan II (Fase A)

a. Tim Fasilitator 

b. Rancangan Dimensi, Tema, Alokasi Waktu dan Jadwal Pelaksanaan 

c. Rancangan Struktur dan Aktivitas Projek

d. Penyusunan Modul Ajar

e. Asesmen dan Tindak Lanjut

2. Kelas III dan IV (Fase B)

a. Tim Fasilitator 

b. Rancangan Dimensi, Tema, Alokasi Waktu dan Jadwal Pelaksanaan 

c. Rancangan Struktur dan Aktivitas Projek

d. Penyusunan Modul Ajar

e. Asesmen dan Tindak Lanjut

3. Kelas V dan VI (Fase C)

a.Tim Fasilitator 

b. Rancangan Dimensi, Tema, Alokasi Waktu dan Jadwal Pelaksanaan 

c. Rancangan Struktur dan Aktivitas Projek

d. Penyusunan Modul Ajar

e. Asesmen dan Tindak Lanjut

Baca juga; Asesmen Sumatif Dalam Kurikulum merdeka 

C. Ekstra Kurikuler 

1. Ekstra Kurikuler Wajib

a. Dasar Hukum

b. Tim Instruktur

c. Bentuk Kegiatan

d. Penilaian dan Pelaporan

2. Ekstra Kurikuler Pilihan

a. Dasar Hukum

b. Tim Instruktur

c. Bentuk Kegiatan

d. Penilaian dan Pelaporan

Adapun Bab IV disusun sebagai berikut: 

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Capaian Pembelajaran (CP)

B. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

C. Rencana Pembelajaran/Modul Ajar (MA)

D. Peraturan Akademik 

1.  Asesmen dan Pengolahan Nilai

a. Formatif

b. Sumatif

2. Pelaporan Hasil Belajar

a. Rapor Akademik

b. Rapor P5 

3. Kriteria Kenaikan Kelas

4. Ujian Sekolah

a. Persyaratan Peserta

b. Penyusunan Instrumen soal dan Pengolahan Nilai

c. Waktu dan Moda Pelaksanaan

5. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Baca juga : Tahun 2024 Semua Sekolah Menerapkan 5 Hari Kerja 

E. Kalender Pendidikan

1. Penetapan Awal Tahun Pelajaran

2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

3. Pengaturan Waktu Libur

4. Matrik Kalender Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan  serta Penjabarannya

Bab lima disusun sebagai berikut: 

BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Evaluasi pembelajaran dan Implementasi KOSP

B.  Pendampingan dan Pengembangan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan

Bab VI adalah bab terakhir disusun sebagai berikut: 

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

Adapun bagian lampiran harus memenuhi minimal terdiri : 

LAMPIRAN

  1. SK Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Tahun Pelajaran 2023/2024 dilengkap dengan uraian tugas dan rencana kerja.
  2. SK TPK atau TPMPS Tahun Pelajaran 2023/2024 dilengkapi dengan uraian tugas dan rencana kerja.
  3. Satu Contoh dokumen Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Perencanaan Pembelajaran mata pelajaran umum Fase A, Fase B dan Fase C terintegrasi pendidikan anti  korupsi
  4. Satu contoh RPP Mulok (sesuai yang diberlakukan di kab/kota)
  5. Satu Contoh Modul P5 yang dilengkapi dengan  nstrument Asesmen.
  6. Program GLS
  7. Program Antiperundungan
  8. Rencana Aksi Pendidikan Antikorupsi

Penjelasan tentang landasan Hukum yang harus dicantumkan terkait dalam bab 

A. LANDASAN YURIDIS/DASAR HUKUM  

  1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 
  2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 
  3. Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
  4. Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022
  5. Permendikbudristek No. 262 Tahun 2022
  6. Keputusan Kepala BSKAP No.032/H/KR/2022 Tahun 2022
  7. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022
  8. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2022
  9. Panduan Projek Profil Pelajar Pancasila Tahun 2022

B. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL DI  SATUAN PENDIDIKAN 

  1. Berpusat pada  Peserta Didik : Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan  dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar  Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam  penyusunan kurikulum operasional sekolah.
  2. Kontekstual : Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan  pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja  dan industry
  3. Esensial: Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para  pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan  pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan  mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di  naskah lain. 
  4. Akuntabel: Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
  5. Melibatkan berbagai  pemangku  kepentingan: orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan  dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang  menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya

C.  KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN 

Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.

Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Prinsip-prinsip analisis:

  • Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
  • Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
  • Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan  dokumentasi data
  • Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi

Pilihan cara untuk mengumpulkan informasi:

  • Kuesioner
  • Wawancara
  • Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD)
  • Observasi
  • Rapor pendidikan


D. VISI, MISI DAN TUJUAN 

Visi

  • Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang  sekolah dan nilai-nilai yang dituju
  • Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila

Misi

  • Misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
  • Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi

Tujuan 

  • Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik
  • Tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi
  • Strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
  • Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras  dengan profil Pelajar Pancasila

E. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban  belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP  dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian  lainnya).

  • Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada  (mulok)
  • Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang  mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
  • Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel

F.  PENDEKATAN PEMBELAJARAN

  • Pendekatan mata pelajaran
  • Pendekatan tematik
  • Pendekatan secara terintegrasi
  • Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah

G.  RENCANA PEMBELAJARAN 

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana  pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk  sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi), program  prioritas satuan pendidikan dan langkah penyusunan RPP/MA

H. PENDAMPINGAN,  EVALUASI, DAN  PENGEMBANGAN  PROFESIONAL

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang  dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan  pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara  internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

Demikian penjelasan tentang sistematika KOSP Tahun Pelajaran 2023/2024 khususnya di jenjang SD. 


5 PRINSIP PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA DAN CONTOH PENERAPANNYA

Prinsip berarti  Asas (latin)  yaitu Kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya. 

Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama dan menjadi dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.

Prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah


A. PRINSIP PEMBELAJARAN KE -1 

Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

1. Pada awal tahun ajaran, guru mencari tahu kesiapan belajar siswa dan pencapaian sebelumnya. 

  • Dialog dengan Siswa
  • Tanya Jawab
  • Diskusi
  • Survei/ angket
  • Tes awal 

2. Pendidik merancang atau memilih alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal

  • Menganalisis CP
  • Merumuskan TP
  • Menyusun ATP
  • Menyusun Modul 

3. Pendidik merancang pembelajaran yang  menyenangkan agar peserta didik mengalami proses belajar sebagai pengalaman yang menimbulkan emosi positif. 

  • Merencanakan Pembelajaran Berdifrensiasi
  • Merumuskan TP
  • Model Pembelajaran yang sesuai 

DOWNLOAD PPT 5 PRINSIP PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA 

B. PRINSIP PEMBELAJARAN KE - 2

Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat

Contoh Pelaksanaan 

  1. Pendidik mendorong peserta didik untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan
  2. Pendidik senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan peserta didik untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan
  3. Pendidik menggunakan pertanyaan terbuka yang menstimulasi pemikiran yang mendalam
  4. Pendidik memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif agar terbangun sikap pembelajar mandiri
  5. Pendidik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik
  6. Pendidik memberikan tugas atau pekerjaan rumah ditujukan untuk mendorong pembelajaran yang mandiri dan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan mempertimbangkan beban belajar peserta didik
  7. Pendidik merancang pembelajaran untuk mendorong peserta didik terus meningkatkan kompetensinya melalui tugas dan aktivitas dengan tingkat kesulitan yang tepat


C. PRINSIP PEMBELAJARAN KE - 3

Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistic

1. Pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu peserta didik mengembangkan kompetensi, misalnya

  • Inkuiri/Discovery
  • Projek
  • Masalah
  • Terdifrensiasi, dll

 2. Pendidik merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi peserta didik 

3.  Pendidik merujuk pada profil pelajar Pancasila dalam memberikan umpan balik (apresiasi maupun koreksi) 

DWNLOAD REMIDIAL DAN PENGAYAAN KURIKULUM MERDEKA 

D. PRINSIP PEMBELAJARAN KE - 4

Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra

Contoh Pelaksanaan 

  1. Pendidik menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat peserta didik
  2. Pendidik merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara pendidik dengan peserta didik, sesama peserta didik, serta antara peserta didik dan materi belajar
  3. Pendidik memberdayakan masyarakat sekitar, komunitas, organisasi, ahli dari berbagai profesi sebagai narasumber untuk memperkaya dan mendorong pembelajaran yang relevan
  4. Pendidik melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik
  5. Pada PAUD, pendidik menggunakan pendekatan multibahasa berbasis bahasa ibu juga dapat digunakan, utamanya bagi peserta didik yang tumbuh di komunitas yang menggunakan bahasa lokal
  6. Pada SMK, terdapat pembelajaran melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di dunia kerja atau tempat praktik di lingkungan sekolah yang telah dirancang sesuai dengan standar dunia kerja, menerapkan sistem dan budaya kerja sebagaimana di dunia kerja, dan disupervisi oleh pendidik/instruktur yang ditugaskan atau memiliki pengalaman di dunia kerja yang relevan
  7. Pada SMK, pendidik dapat menyelenggarakan pembelajaran melalui praktik-praktik kerja bernuansa industri di lingkungan sekolah melalui model pembelajaran industri (teaching factory)

E. PRINSIP PEMBELAJARAN KE – 5

Pendidik berupaya untuk mengintegrasikan kehidupan keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi. 

Misalnya menggunakan sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll.), mengurangi sampah, dsb

  1. Pendidik memotivasi peserta didik untuk menyadari  bahwa masa depan adalah milik mereka dan mereka perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka.
  2. Pendidik melibatkan peserta didik dalam mencari solusisolusi permasalahan di keseharian yang sesuai dengan tahapan belajarnya
  3. Pendidik memanfaatkan projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk membangun karakter dan kompetensi peserta didik sebagai warga dunia masa depan

Bahan Bacaan : 

Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka 2022


15 Metode Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum Merdeka

 DOWNLOAD PPT 15 METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF DALAM KURIKULUM MERDEKA 

Pembelajaran dalam kurikulum merdeka adalah pembelajaran yang melayani peserta didik sesuai kebutuhan mereka, menyenangkan dan bermakna bagi kehidupan peserta didik. Selain itu mereka harus aktif, kreatif dan produktif sehingga dapat tumbuh keterampilan 4C ( Critical Thingking, communication, collaborative dan creative).  Dibawah ini ada 15 metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat membuat mereka aktif serta termotivasi dalam belajar yaitu:

1.     1.  SNOWBALL THROWLING

 Langkah-langkah

      Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

      Guru membentuk kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi/tugas

      Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya

      Kemudian masing-masing siswa diberi satu lembar kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa  saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

      Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama lebih kurang 5 menit

      Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan siswa untuk menjawab bergantian

      Guru memberikan kesimpulan

       Evaluasi

       Penutup

2. COOPERATIVE SCRIPT

Skrip kooperatif, metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengihtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.


Baca juga : Cara Membuat Modul Ajar 

Langkah-langkah

 1.      Guru membagi siswa untuk berpasangan

2.      Guru membagikan materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan

3.      Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar

4.      Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.

Sementara pendengar :

      Menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap

      Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.

5.      Bertukar peran,semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas

6.      Kesimpulan

 Baca juga Cara Membuat KKTP Kurikulum Merdeka 

3. MIND MAPPING

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

Langkah-langkah

      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

      Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban

      Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang

      Tiap kelompok menginventaris/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi

      Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan

      Guru bersama siswa menarik kesimpulan

 4. DEBATE

Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

Langkah-langkah

  •  Guru membagi dua kelompok peserta debat yang satu pro dan satu lainya kontra
  •  Guru memberikan tugas untuk membacakan materi yang kan didebatkan oleh kelompok diatas. Setelah selesai membaca materi. Guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan jawabannya
  • Sementara siswa menyampaikan gagasanya guru menulis ide-ide dari setiap pembicaraan dipapan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan guru terpenuhi
  •   Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
  • Dari data-data dipapan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan /rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai

 Baca Juga; Mekanisme dan Penjelasan KOSP  Tahun 2023/2024

5. MAKE A MATCH (Mencari pasangan)

 Langkah-langkah

  • Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
  • Setiap siswa mendapat satu buah kartu
  • Tiap siswa memikirkan jawaban/soal kartu yang dipegang
  • Setiap siswa mencari pasangan  yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
  • Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point
  • Setelah satu babak kartu dikocoklagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya
  • Kesimpulan

 

6. CONCEPT SENTENCE

Langkah-langkah

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
  •  Guru menyajikan materi secukupnya
  • Guru membentuk kelompok yag anggotanya 4 orang secara heterogen
  • Menyajikan kata ”KUNCI” sesuai lingkup materi yang disajikan
  • Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat
  •  Hasil diskusi kelompok, didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru
  • Kesimpulan

 7. PENCARIAN INFORMASI

Metoda ini bisa disamakan dengan ujian open-book. Tim-tim di kelas mencari informasi untuk  menjawab pertanyaan yang diajukan kepada mereka. Metoda ini sangat membantu menjadikan materi yang biasa-biasa saja menjadi lebih menarik.

Langkah-langkah

  • Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengah mencari informasi yang bisa ditemukan dalam buku sumber yang telah anda bagikan kepada siswa. Materi sumbernya bisa mencakup:
  • Buku pegangan, Dokumen, Buku teks, Panduan referensi, Informasi yang diakses melalui komputer,  Artifak, Peralatan "berat: (misalnya mesin)
  • Bagikan pertanyaan-pertanyaan tentang topiknya.
  • Perintahkan siswa untuk mencari informasi dalam tim kecil. Kompetisi yang bersahabat bisa diwujud untuk mendorong partipasi.
  • Bahaslah jawabannya di depan kelas. Perluaslah jawabnya guna  memperluas cakupan pembelajaran.
  • Penutup

  Langkah-langkah

Baca juga : Langkah Efektif Metode Branstorming


8. ROLE PLAYING

  • Guru menyusun sekenario yang ditampilkan
  • Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari sebelumnya
  • Guru menunjuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
  • Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran
  • Memanggil siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan sekenario yang sudah dipersiapkan
  • Masing-masing siswa duduk dikelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati sekenario yang sedang diperagakan
  • Setelah selesai dipentaskan, masing -masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk dibahas
  • Masing -masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
  • Guru memberikan kesimpulan secara umum
  • Evaluasi
  • Penutup

9.PEMBELAJARAN  SINERGIS

Metoda ini memungkinkan para siswa yang memiliki pengalaman berbeda dalam mempelajari materi yang sama untuk saling membandingkan catatan.

Langkah-langkah

  • Bagilah kelas menjadi dua kelompok.
  • Kirimkan satu kelompok ke ruang lain untuk membaca topik yang anda ajarkan. Pastikan bahwa materi bacaannya tertata  baik dan mudah dibaca.
  • Kemudian berikanlah pelajaran berbasis ceramah atau lisan tentang materi yang sama dengan yang sedang dibaca oleh kelompok yang ada di ruang sebelah.
  • Selanjutnya, baliklah pengalaman belajarnya. Sediakan materi bacaan tentang topik anda untuk kelompok yang telah mendengarkan penyajian mata pelajaran dan sediakan materi pelajaran untuk kelompok pembaca.
  • Pasangkan anggota dan tiap kelompok dan perintahkan mereka mengikhtisarkan apa yang telah mereka pelajari.

10. BERTUKAR PASANGAN

      Langkah-langkah

  • Siswa mendapat satu pasangan (guru biasa menunjukkan pasangan atau siswa menunjukkannya)
  • Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
  • Setelah selesai pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
  • Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing – masing pasangan yang baru ini saling  menanyakan dan mengkukuhkan jawaban mereka
  • Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula
  •  Penutup

 11. COOPERATIF INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CICRC)

Langkah-langkah

  • Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
  • Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  • Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/ kliping dan ditulis pada lembar kertas
  • Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
  • Guru membuat kesimpulan bersama
  • Penutup

 

12. PICTURE AND PICTURE

Langkah-langkah

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
  • Menyajikan materi sebagai pengantar
  • Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan  yang berkaitan dengan materi
  • Guru menunjuk/memanggil siswa secar bergantian
  • Memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  • Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gamabar tersebut
  • Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  • Kesimpulan

13. EXAMPLE NON EXAMPLE

Langkah-langkah

  • Guru mempersiapkan gambar- gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  • Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat LCD
  •  Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
  • Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
  •  Tiap kelompok diberi kesempatan membaca hasil diskusinya.
  •   Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan  yang ingin dicapai
  •  Kesimpulan

14. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (Modifikasi Numbered Head Together)

Langkah-langkah

  • Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
  • Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai
  • Misalnya : Siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
  • Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerjasama mereka.
  • Laporan hasil kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain.
  • Kesimpulan

 

15. KARTU ARISAN

Langkah-langkah

Media : Buat kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas ukuran 5x5 cm untuk menulis soal

  • Bentuk kelompok 4 orang secara heterogen
  • Kertas jawaban bagikan pada siswa masing – masing 1 lembar / kartu soal digulung dan dimasukkan dalam gelas
  • Gelas yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban
  • Apabila jawaban benar maka siswa dipersilahkan tepuk tangan
  • Setiap jawaban yang benar siswa diberi point 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan point dari para anggotanya
  • Dan seterusnya

 

Demikianlah 15 metode pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran kurikulum meredeka yang dirangkum dari berbagai sumber.

 

13 LANGKAH PENERAPAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P-3)DI SATUAN PENDIDIKAN

   

13 Langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan projek penguatan profil Pancasila di satuan pendidikan yaitu: 

1. Merancang alokasi waktu projek dan dimensi P-3

Pimpinan sekolah menentukan alokasi waktu pelaksanaan projek dan dimensi untuk setiap tema, agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan projek pada satuan pendidikan tersebut. 

2.  Alternatif pilihan alokasi waktu 

Satu hari Dalam 1 Minggu

1-2 Jam diakhir hari khusus 

Melakukan Pemadatan 

Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek (misalnya hari Jumat).Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek

Mengalokasikan 1—2 jam pelajaran di akhir hari khusus untuk mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang

Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan), di mana semua pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan

FILE PPT P-5  DOWNLOAD DISINI 


3. Membentuk tim fasilitasi projek

Inti Kegiatan: Pembagian peran dan tanggung jawab dalam pengelolaan Projek 

Kepala sekolah menentukan guru  yang tergabung dalam tim fasilitasi projek yang berperan 

a) merencanakan projek, 

b) membuat modul projek, 

c) mengelola projek, dan 

d) mendampingi peserta didik dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 

Tim fasilitasi terdiri dari : 

Koordinator Proyek 

Tim Guru/Fasilitator

Keterlibatan guru BK 

Dalam pengelolaan proyek sekolah terbuka untuk bekerjasama dengan pihak luar seperti narasumber, lembaga pemerintah dan swasta 

4. Identifikasi tingkat kesiapan sekolah

Satuan pendidikan melakukan identifikasi terhadap kesiapan sekolah terhadap sumberdaya seperti tenaga pendidik, sarana dan prasarana, pembiayaan, lingkungan sekolah, karakteristik peserta didik , dukungan pemangku kepentingan, dan lain -lain 

5. Pemilihan tema umum

Gaya Hidup Berkelanjutan 

Kearifan Lokal 

Bhinneka Tunggal Ika 

Bangunlah Jiwa dan Raganya 

Suara Demokrasi 

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI 

Kewirausahaan 

Kebekerjaan 

Budaya Kerja

Baca juga: Mekanisme dan Penjelasan KOSP Tahun 2023/2024

Pertimbangan dalam pemilihan tema : 

Tahap kesiapan sekolah dan guru dalam menjalankan projek. 

Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Budaya Kerja dilaksanakan menjelang Hari Pahlawan. 

Dilaksanakan sepanjang waktu untuk penanaman etos kerja dan sikap kerja dalam diri peserta didik. 

Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas sekolah. 

Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus semua tema sudah dipilih. 

6. Penentuan topik spesifik

Sekolah yang menentukan dan topik sesuai dengan kebutuhan dan dimensi P3 yang dikembangkan . 

Contoh Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan , untuk tingkat SD 

Fase A. 

Membuat sistem pembuangan dan pemilahan sampah sederhana di rumah dan di satuan pendidikan, misal piket, waktu rutin khusus untuk kebersihan Fokus: Pengembangan akhlak terhadap alam Mulai membangun tanggung jawab bersama terhadap kebersihan lingkungan sekitar

Fase B.

Infografik hasil survei kebiasaan membuang dan memilah sampah di rumah dan di satuan pendidikan beserta dampaknya, dilengkapi usulan solusi Fokus: Pengembangan akhlak terhadap alam Mengumpulkan dan mengolah data amatan dari lingkungan sekita

Fase C

Kampanye sederhana untuk memecahkan isu lingkungan, misal cara pencegahan kebakaran hutan atau banjir Fokus: Pengembangan akhlak terhadap alam Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

7. Melaksanakan asesmen diagnostik

Asesmen Diagonostik dilakukan: 

Pada awal perencanaan projek (identifikasi kesiapan sekolah), jika membuat sendiri modul projek  

Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen, jika menggunakan modul projek sudah ada Asesmen diagonostik dapat dilakukan dengan Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, esai

8. Pemilihan elemen dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila serta penentuan kriteria pencapaian 

Disesuaikan dengan Tema dan Topik yang telah dipilih : Profil pelajar Pancasila – Dimensi-Elemen-Sub elemen – Capaian akhir fase. Pelih 2-3 Dimensi Profil pelajar Pancasila dari: 

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 
  2. Berkebinekaan global. 
  3. Bergotong royong. 
  4. Mandiri. 
  5. Bernalar kritis. 
  6. Kreatif. 

8. Merencanakan asesmen formatif dan sumatif

Asesmen Formatif: dilakukan guru secara berkala, berkelanjutan selama projek Rubrik, umpan balik (dari guru dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi, diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai

Asesmen Sumatif dilakukan pada akhir proyek. Mengukur apakah peserta didik sudah mengembangkan kompetensidari sub-elemen dari elemen dan dimensi Profil Pelajar Pancasila sesuai fase yang disasar. Bentuk instrumen dapat berupa  Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama

Baca juga : Cara Membuat Modul Ajar 

9. Eksplorasi dan pengembangan

Guru bekerjasama dengan Tim Fasilitasi Projek membuat alur projek yang berisi kegiatan projek menggunakan struktur aktivitas yang disepakati bersama

Hal-hal yang sudah ditentukan dalam tahap merancang projek, disusun sesuai alur dengan menambahkan strategi-strategi pembelajaran, alat ajar, dan narasumber yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pendalaman dimensi 

A. Informasi Umum 

Identitas penulis modul 

Sarana dan prasarana 

Target peserta didik 

  Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan

B. Komponen Inti 

Deskripsi singkat projek 

Dimensi dan subelemen dari  Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan 

Tujuan spesifik untuk fase tersebut 

Alur kegiatan projek secara umum 

Asesmen 

Pertanyaan pemantik 

Pengayaan dan remedial

Refleksi peserta didik dan pendidik

C. Lampiran 

Daftar Pustaka

Glosarium

LK/LKPD

Dwonload Asesmen P-5 Disini  

10. Melaksanakan kegiatan projek

Bagaimana caranya supaya projek berjalan lancar? Apa saja yang perlu dikuatkan atau ditingkatkan oleh guru untuk memastikan projek berjalan dengan baik?. Lakukan dengan stategi: 

Mulai dengan pertanyaan pemantik

Mulai dengan permasalahan autentik

Guru mengimplementasikan modul yang telah disusun  dengan melakukan pendampingan kolaboratif

11. Melaksanakan asesmen dan perayaan projek

Satuan Pendidikan/Guru melakukan asesmen formatif dan sumatif  dengan menggunakan rubrik yang telah drancang sebelumnya. 

12. Menentukan pengolahan asesmen dan pelaporan projek

Sekolah mengolah asesmen kemudian dituangkan ke Rapor Projek yang telah dirancang sebelumnya. Isi rapor tersebut berupa gambaran pencapaian peserta diddik terhadap dimensi, komponen dan sup komponen dari Profil Pelajar Pancasila secara kualitatif misalnya : BB= Belum berkembang, MB = Mulai berkembang, BSH = Berkembang Sesuai Harapan , SB= Sangat berkembang  

13. Evaluasi dan tindak lanjut projek

Sekolah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan projek dengan prinsip

Evaluasi implementasi projek bersifat menyeluruh

Evaluasi implementasi projek fokus kepada proses

Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam

Gunakan berbagai jenis bentuk asesmen yang dilakukan tersebar selama projek dijalankan untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh. Hindari menggunakan hanya satu jenis asesmen yang hanya dilakukan di akhir projek

Libatkan peserta didik dalam evaluasi. 

Demikian 13 langkah dalam penerapan projek penguatan profil Pancasila di satuan pendidikan

Cara Membuat Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 A. Konsep Modul Ajar 

Ada beberapa pengertian tentang modul ajar yang perlu kita ketahui diantaranya:  

a. Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.

b. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.

c. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.

d. Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.


Dari konsep modul ajar yang dijelaskan di atas dapat disederhanakan bahwa modul ajar adalah perangkat ajar yang harus disusun guru secara sistematis dengan komponen-komponen tertentu untuk digunakan dalam melaksanakan pembelajaran. 


B.Prinsip-prinsip Penyusunan  Modul Ajar

Penyusunan Modul ajar memperhitungkan:

  • Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase.
  • Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
  • Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan. 
  • Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.
  • Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Modul Ajar
  • Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
  • Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan.
  • Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.
Lengkapnya Tonton Vidio Berikut, jangan lupa Subcribe.





B. Kriteria Penyusunan Modul Ajar

Sebelum menyusun modul ajar guru perlu memperhatikan 4 kriteria modul ajar sehingga dalam penyusunannya memenuhi standar atau  ketentuan modul ajar yang baik. Adapun empat kriteria itu adalah sebagai berikut: 

1. Esensial 

Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin

2. Menarik, Bermakna, dan Menantang

Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar, berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya

3. Relevan dan konseptual 

Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada

4. Berkesinambungan

Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.


D.  Prosedur Pengembangan Modul Ajar 

1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, guru, serta satuan pendidikan.

2. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta

3. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai

4. Memilih TP dari ATP berdasarkan CP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar.

5. Merencanakan jenis, teknik dan instrumen

asesmen.

6. Evaluasi dan Pengembangan Modul

7. Modul siap digunakan

8. Mengelaborasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen esensial.

9. Guru dapat menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

10. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen komponen yang ditentukan.

Baca juga : Pentingnya Refleksi Dalam Pembelajaran 

E. Komponen Modul Ajar 

Komponen modul ajar terdiri dari 17 komponen, dimana komponen 1 sampai 6 adalah informasi umum, komponen nomor 7 sampai nomor 13 adalah bagian refleksi dan komponen nomor 14 sampai 17 adalah komponen lampiran. Adapun susunannya adalah sebagai berikut: 

1. Identitas sekolah

2. Kompetensi awal

3. Profil Pelajar Pancasila

4. Sarana dan Prasarana

5. Target peserta didik

6. Model yang digunakan

7. Tujuan Pembelajaran

8. Pemahaman Permakna

9. Pertanyaan Pemantik

10. Kegiatan Pembelajaran

11. Asesmen

12. Pengayaan Dan Remedial

13. Refleksi Peserta Didik Dan Guru.

14. Lembar Kerja Peserta Didik

15. Bahan bacan guru dan peserta didik

16. Glosarium

17. Daftar Pustaka 


Penjelasannya 17 komponen modul ajar adalah sebagai berikut:  

1. Identitas

a) Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya modul ajar. 

b) Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)

c) Kelas

d)  Alokasi waktu 

2. Kompetensi Awal 

Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.

3. Profil Pelajar Pancasila 

Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten dan/atau metode pembelajaran. Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar satu atau beberapa dimensi profil pelajar Pancasila.

4. Sarana dan Prasarana 

Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga  dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.

Baca juga: Implementasi Pembelajaran Berdifrensiasi Di Kelas 

5. Target Peserta Didik 

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan

dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

6. Model Pembelajaran Dalam Modul 

Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

7. Tujuan Pembelajaran Dalam Modul 

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman. Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.

8. Pemahaman Bermana 

Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh :

• Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.

• Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.

9. Pertanyaan Pemantik 

Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan  pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Contoh Pembelajaran dalam menulis cerpen: 

Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?

Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

10. Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan opsi/ pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.

11. Asesmen 

Ada tiga jenis asesmen yang harus dijelaskan guru dalam modul ajar yaitu : 

Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik).

Asesmen selama proses pembelajaran (Formatif)

Asesmen akhir pembelajaran (sumatif) 

12. Pengayaan dan Remidial 

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

13. Refleksi 

Refleksi peserta didik dan guru, dicantumkan dalam modul ajar  berupa instrumen , pertanyaan, angket, kuisioner agar siswa dan guru dapat mencermati/merenungkan kembali kegiatan yang dilakukan 

Lampiran

14. Lembar Kerja Siswa 

Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk peserta non-reguler

15. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik 

Bahan bacaan guru dan peserta didik igunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.

16. Glosarium 

Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam

17. Daftar Pustaka 

Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.).

Demikianlah komponen  modul ajar yang perlu disusun guru. Walaupun demikian komponen modul ajar tersebut terbuka untuk dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan disatuan pendidikan masing-masing.